- Laznas WIZ Salurkan Mushaf Al-Quran dan Buku Iqra
- Bantu Warga Dhuafa, Target Zakat di Jawa Barat Ditingkatkan
- Solopeduli Berbagi Mushaf Baru untuk Rumah Tahfiz Quran
- Rumah Yatim Bantu Biaya Hidup Lansia Prasejahtera di Garut
- Perkuat Sinergi, NPC Perpanjang Kerja Sama MPZ dengan DT Peduli
- Generasi Unggul, PYI Dukung Program Kampung Zakat Tasikmalaya
- WIZ Parigi Salurkan Paket Alat Tulis untuk Anak Pedalaman Sirombiu
- Pembinaan Mustahik RSP IZI Jakarta: Menguatkan Hati dengan Syukur dan Sabar
- Ingin Sukses Jadi Hafiz Quran, Beasiswa OTA Solopeduli Bantu Raditya Bersekolah
- Ekspedisi Kemerdekaan Rumah Zakat untuk Peduli Pendidikan Anak Dusun Balocci
IZI Inisiasi Perdana Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk 1000 Penerima Manfaat

Keterangan Gambar : Foto: Izi.or.id
Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) bersama Forum Zakat (FOZ) berkolaborasi bersama BPJS Ketenagakerjaan dan Kementrian Ketenagakerjaan (Kemnaker) launching program jaminan sosial ketenagakerjaan kepada 1000 penerima manfaat. Acara launching program ini dilaksanakan langsung di Ruang Serbaguna Kemnaker RI, Jl. Gatot Subroto Jakarta Selatan, DKI Jakarta, pada Selasa (19/8/25).
Launching ini dihadiri langsung oleh Prof. Yassierli, Ph.D selaku Menteri Ketenagakerjaan RI, Prof. Dr. Waryono, M. Ag. selaku Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, M.A. selaku Ketua BAZNAS RI, Eko Nugriyanto selaku Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Wildhan Dewayana, S.T., M.Si. selaku Ketua Umum FOZ dan Direktur Utama IZI, Aan Suherlan, S. Sos.I selaku Direktur Pendistribusian & Pendayagunaan Zakat IZI, dan turut mengundang K.H. Muhammad Cholil Nafis, Lc., S.Ag., M.A., Ph.D. selaku Ketua Bidang Dakwah dan Ukhwah MUI Pusat.
Pada sesi sambutan, Wildhan dewayana menyampaikan inisiasi awal dari program ini. “-Kami melihat bahwa jutaan saudara kita yang bekerja di sektor informal adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Saudara kita bekerja keras setiap hari, menafkahi keluarganya, turut menggerakan roda ekonomi. Namun, dibalik kerja keras itu, ada kerentanan yang mengintai. Resiko kecelakaan kerja, penyakit, dan kematian adalah bayang-bayang yang kerap menghantui. Sayangnya, mereka belum terlindungi dari jaring pengaman sosial. Inilah yang menjadi landasan lahirnya program jaminan sosial ketenagakerjaan proteksi keluarga mustahik,” ucap Wildhan.
Baca Lainnya :
- Berkat BAZNAS, UMKM Nasi Cokot Tembus Setengah Juta Omzet Harian0
- Z-Auto, Bukti Keberhasilan BAZNAS Berdayakan Mustahik di Banten0
- BAZNAS Bantu Petani Mustahik Tingkatkan Hasil Panen secara Alami0
- Program Zmart BAZNAS Tingkatkan Omzet Pedagang Mikro di Kaltara0
- Dari Talang Semut, Ibu Fitri Bangkit Lewat Program ZChicken BAZNAS0
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Yassierli selaku Menteri Ketenagakerjaan menyampaikan sebuah harapan dari program ini agar dapat terus dikembangkan secara penuh. “Ini adalah sebuah inisiatif yang saya dukung, menjadi sebuah contoh untuk lembaga filantropi yang lain. Kami memiliki target setiap lembaga yang berkolaborasi ini memiliki peran masing-masing, sehingga bisa meningkatkan kepesertaan jaminan sosial cepat terwujud,” ujar Prof. Yassierli.
Setelah sambutan, acara dilanjut dengan penandatanganan kerja sama antara LAZNAS IZI dan BPJS Ketenagakerjaan yang disaksikan langsung oleh Prof. Yassierli, Ph.D. Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen dalam kerja sama program jaminan sosial ketenagakerjaan. Tak hanya itu, acara launching ini juga diisi dengan sesi talkshow yang membahas jaminan sosial ketenagakerjaan ini sebagai bagian dari proteksi keluarga mustahik. Talkshow disini mengundang perwakilan IZI, BPJS Ketenagakerjaan, dan salah satu penerima manfaat untuk menyampaikan skema keberjalanan program jaminan sosial ketenagakerjaan serta cerita dari mustahik yang menerima program ini.
Eko Nugriyanto selaku Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan menyampaikan apresiasi terhadap langkah IZI sebagai pelopor kolaborasi program ini. “IZI menjadi pelopor bahwa lembaga zakat bisa hadir dan bermitra strategis untuk negara dalam rangka jaminan sosial ketenagakerjaan. Ini bisa mendorong lembaga zakat lain untuk bermitra dan memberikan manfaat yang lebih besar untuk Indonesia, khususnya kepada para mustahik,” jelas Eko.
Harapan dari berjalannya program jaminan sosial ketenagakerjaan ini memberikan solusi kepada mustahik di pekerja informal yang mengalami kesulitan ketika menghadapi resiko kecelakaan kerja. Adanya perlindungan ini, IZI berharap kedepan para penerima manfaat juga semakin mandiri hingga akhirnya melanjutkan kepesertaan jaminan sosial sendiri, inilah yang menjadi esensi dari zakat produktif.
Kontributor: Fitria
Susilawati
Editor: MAS
Sumber: Izi.or.id/