- Perkuat Usaha Mustahik, BAZNAS Dukung Cici Lewat Bantuan Freezer untuk Gerai Z-Chicken
- Inovasi Petani Mustahik di Teluknaga: Bukti Peran Strategis BAZNAS dalam Pemberdayaan Umat
- Kurban, Ibadah yang Dianjurkan di Bulan Zulhijah
- Sejarah dan Tujuan Ibadah Kurban Menurut Sejarah Islam
- Bantuan BAZNAS Ubah Nuraena Jadi Mustahik Saudagar Ayam Krispi
- BAZNAS Bali dan Komunitas Kemanusiaan Bantu Tangani Jenazah Telantar
- Kemenag NTB Luncurkan Wakaf Berbasis QRIS
- Rumah Zakat Ikut Meriahkan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2025
- LAZISNU Pati Bantu Korban Puting Beliung
- LAZISNU Sidoarjo Kembali Distribusikan Bantuan Modal UMKM
Dai Ambasador Dompet Dhuafa, Dakwah hingga Mancanegara

Keterangan Gambar : Foto: Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa kembali melaksanakan kegiatan Dai Ambasador untuk merespons tingginya kebutuhan dakwah di bulan Ramadan 2025. Melalui program Dai Ambassador, lembaga filantropi yang bergerak untuk pemberdayaan umat dan kemanusiaan ini bakal kembali mengirimkan duta-duta dakwah terbaik ke berbagai negara.
Para dai bukan saja membawa misi menebar nilai kebaikan universal dan mentransformasikan nilai-nilai keislaman yang rahmatan li al-’alamin, namun mereka juga menjadi sahabat masyarakat di luar negeri dalam meningkatkan iman dan takwa selama Ramadan.
Diketahui Dompet Dhuafa melalui Departemen Layanan Dakwah telah mengirimkan 151 dai dan daiyah ke lebih dari 20 negara sejak program ini berjalan pada tahun 2013.
Baca Lainnya :
- Raim Laode Ajak Masyarakat Berbagi bersama BAZNAS0
- David Chalik: Pengelolaan Zakat BAZNAS Perlu Ditanamkan setiap LAZ0
Rangkaian seleksi dan wawancara untuk Dai Ambasador 2025 telah dilakukan sepanjang bulan Januari. Dari 300 pendaftar, terseleksi 16 dai yang akan melakukan dakwah di beberapa negara seperti Australia, Filipina, Hongkong, Jepang, Yunani, Korea Selatan, Perancis, Noumea, Selandia Baru, Thailand, dan Timor Leste. Saat ini para dai terpilih tengah menjalani pelatihan di Jakarta yang berlangsung mulai 23 hingga 27 Februari 2025.
Ahmad Pranggono, Manajer Layanan Dakwah Dompet Dhuafa menjelaskan, untuk menjalankan program ini, Dompet Dhuafa juga bermitra dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan berbagai mitra umum.
"Mitra umum seperti pengelola masjid atau majelis taklim. Mitra-mitra ini yang akan membantu mengatur, mengalokasikan, ke titik dakwah-dakwah setiap harinya,” jelas Ahmad Pranggono.
Program Dai Ambasador memiliki tiga visi, yakni dakwah Islamiyah (bagaimana Islam yang penuh dengan kasih sayang), dakwah ZISWAF (dakwah yang mengajarkan pentingnya zakat dan pengorganisasian untuk implementasi pengentasan kemiskinan), dan dakwah wathaniyah (mencintai dan menjaga NKRI). Visi tersebut bertujuan untuk berkontribusi di dunia global dalam peran-peran pengentasan isu-isu kemanusiaan.
Dalam program ini, para dai diberikan kebebasan melaksanakan dakwah di negara penempatan masing-masing. Mereka dapat melaksanakan dakwah secara formal maupun non-formal. Seperti mengaji di kafe, di taman, di komunitas dan lain-lain.
Sementara, jemaah juga didorong untuk membentuk pusat belajar mengaji di luar negeri. Langkah tersebut diharapkan bisa menjadi kontribusi nyata dai Indonesia dalam mewariskan dan menjaga nilai-nilai keislaman yang damai di seluruh penjuru dunia.
“Harapannya, Dai Dompet Dhuafa memiliki konsentrasi dalam mengedukasi dan mensosialisasi ZISWAF, dan yang paling penting adalah apa yang dapat dijalankan, dilaksanakan dari program-program bersumber dari ZISWAF,” ujar Ahmad Shonhaji, Direktur Program Sosial, Kemanusiaan dan Dakwah Dompet Dhuafa.
Muhammad Abdul Ghafur, salah satu peserta Dai Ambasador 2025 menyampaikan beberapa persiapan yang ia lakukan untuk mengikuti program Dai Ambasador 2025 Dompet Dhuafa.
"Persiapan yang pertama mental, mempelajari kondisi dan keadaan teman-teman Indonesia yang ada di sana (negara tempatan), mempelajari lebih dalam lagi ilmu agama yang akan disampaikan di sana." ujar Muhammad Abdul Ghafur kepada KBR, Minggu, (23/02/2025).
Peserta Dai Ambasador 2025 dengan tujuan negara Yunani ini berharap amanah yang ia dan dai lainnya emban dapat terlaksana dengan baik.
“Kami juga berharap, masyarakat (penerima manfaat) dapat menyerap ilmu dengan baik agar dakwah yang tersampaikan dapat diamalkan dengan baik.” ujarnya.
Sumber: www.kbr.id