- Studi Kasus Zakat Profesi atau Zakat Penghasilan (Bagian IV-Habis)
- Strategi Pengeloaan Zakat Dalam Pemberdayaan Umat (Bagian IV-Habis)
- Strategi Pengeloaan Zakat Dalam Pemberdayaan Umat (Bagian III)
- Studi Kasus Zakat Profesi atau Zakat Penghasilan (Bagian III)
- Strategi Pengeloaan Zakat Dalam Pemberdayaan Umat (Bagian II)
- Digital Experience dalam Perbankan Syariah (Bagian III-Habis)
- Studi Kasus Zakat Profesi atau Zakat Penghasilan (Bagian II)
- Pemerintah Libatkan Pengusaha dan Filantroper Percepat Penyaluran Bansos
- Strategi Pengeloaan Zakat Dalam Pemberdayaan Umat (Bagian I)
- Digital Experience dalam Perbankan Syariah (Bagian II)
Perkuat Literasi untuk Gali Potensi Zakat dan Wakaf
Sumber: Metrotvnews.com

Keterangan Gambar : Foto: Dok. Metrotvnews.com
Forum Jurnalis Wakaf dan Zakat Indonesia (Forjukafi) menekankan pentingnya meningkatkan literasi masyarakat soal zakat dan wakaf. Potensi wakaf dan zakat dapat digali secara maksimal jika literasi masyarakat terkait wakaf dan zakat tinggi.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Forjukafi, Idy Muzayyad, saat mengikuti acara Zakat Wakaf Funwalk di Car Free Day (CFD) Jakarta pada Minggu, 21 September 2025. Kegiatan ini diikuti 1.400 peserta.
Idy menegaskan Forjukafi konsisten mendukung upaya peningkatan literasi wakaf dan zakat, di antaranya dengan menjadi bagian dari kegiatan Pawai Dampak Kebaikan Zakat Wakaf-Blissful Mawlid Funwalk yang digelar Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Baca Lainnya :
- Zakat Percepat Entaskan Kemiskinan0
- Zawa Funwalk Kemenag Satukan Literasi Zakat Wakaf0
- BAZNAS Bentuk Asosiasi Amil Zakat Republik Indonesia0
- Respon Risiko Gempa, IHH Intensifkan Latihan Penanggulangan Bencana 0
- Mahasiswa Universitas Bath Inggris Tuntaskan Magang di IHH 0
"Bagi Forjukafi, penting mengambil peran dalam meningkatkan literasi masyarakat terhadap wakaf dan zakat, karena besarnya dampak kebaikan dari wakaf dan zakat seiring dengan tingginya literasi wakaf dan zakat," kata Idy di Kemenag RI, Minggu, 21 September 2025.
Sementara itu, Menteri Agama (Menag), KH Nasaruddin Umar menekankan pentingnya penguatan zakat dan wakaf. Penguatan itu akan memberi dampak signifikan terhadap pengentasan kemiskinan.
“Kalau zakat ini aktif, wakaf ini aktif, kita hanya butuh Rp 20 triliun. Rp 20 triliun itu sudah bisa membebaskan kemiskinan mutlak. Apalagi nanti kalau zakat wakaf itu sudah berdaya, maka sudah tidak ada lagi orang-orang miskin di Indonesia,” ujar Menag Nasaruddin.
Menag mengatakan bahwa potensi zakat Indonesia diperkirakan mencapai Rp220 triliun per tahun. Namun, yang berhasil digali baru Rp41 triliun. Dia menambahkan wakaf seharusnya memiliki potensi lebih besar dari zakat, sebagaimana praktik di negara-negara lain.
Menag menegaskan penguatan zakat dan wakaf bukan hanya kewajiban keagamaan, melainkan juga strategi pemberdayaan ekonomi umat.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menegaskan zakat dan wakaf perlu terus digelorakan agar pengumpulan dan pendistribusiannya memberikan dampak nyata.
“Zakat seperti yang pak menteri agama sering sampaikan kepada kami, harus terus digelorakan, harus terus dikampanyekan, agar pengumpulan zakat makin maksimal, agar pendistribusian zakat juga makin memberikan dampak yang nyata kepada umat Islam,” ujar Abu.
Abu menambahkan wakaf juga dapat mendukung pendidikan Islam. Kemenag ingin menjadikan wakaf untuk madrasah dan pendidikan Islam untuk menciptakan sarana dan prasarananya semakin layak. "Agar anak-anak kita juga mendapatkan pendidikan yang betul-betul memberikan dampak yang nyata bagi upaya mereka untuk menjadikan Indonesia makin baik di tahun yang akan datang,” jelas Abu.
