Digital Experience dalam Perbankan Syariah (Bagian I)
Sumber: https://ejournal.gunadarma.ac.id

By Revolusioner 24 Sep 2025, 13:53:22 WIB Z-Jurnal
Digital Experience dalam Perbankan Syariah (Bagian I)

Keterangan Gambar : Dok: Asistensi AI


Penulis: 1) Olivia Fitrianih (Universitas Gunadarma), 2) Maulana Syarif Hidayatullah (Universitas Gunadarma)


Pendahuluan

Baca Lainnya :


    Saat ini, kemajuan teknologi yang cepat memengaruhi hampir seluruh aktivitas manusia, termasuk sektor ekonomi dan perbankan. Transaksi dan pencarian data menggunakan teknologi informasi seperti internet. Dengan menawarkan layanan elektronik seperti perbankan internet, perbankan mobile, dan perbankan SMS, sektor perbankan juga memanfaatkan kemajuan ini. Transaksi keuangan sekarang dapat dilakukan melalui ponsel dan internet, tidak hanya di ATM. Ini membuat pelanggan lebih mudah dan mendorong mereka untuk menggunakan layanan ini (Finannafi’ah & Witono, 2022).

    Mobile banking adalah layanan perbankan, termasuk perbankan syariah, yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi kapan saja dan di mana saja tanpa harus mengunjungi kantor cabang secara fisik. Layanan ini bertujuan untuk meningkatkan kemudahan dan memenuhi kebutuhan pasar melalui transaksi non-finansial melalui smartphone, seperti pembayaran tagihan, membeli pulsa, dan transfer dana. Layanan BSI Mobile ditawarkan oleh Bank Syariah Indonesia (BSI), yang merupakan produk dari merger BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah. Layanan ini memudahkan pelanggan melakukan transaksi keuangan mereka (Junaedi & Neneng, 2023).

    Tabel 1. Jumlah Nasabah dan Jumlah Transaksi BSI Mobile

    No.

    Tahun

    Nasabah

    Transaksi

    1

    2021

    2,7 Juta

    46,4 Juta

    2

    2022

    4,07 Juta

    117,72 Juta

    3

    2023

    5,39 Juta

    170,70 Juta

    4

    2024

    7,1Juta

    247,5 Juta

    Sumber : Bank Syariah Indonesia & Antaranews


    Pada Juni 2024, PT Bank Syariah Indonesia (BSI) melaporkan 247,5 juta transaksi senilai Rp 299 triliun dengan 7,1 juta pengguna BSI Mobile. Angka ini menunjukkan betapa pentingnya layanan perbankan digital yang nyaman, aman, dan mudah digunakan. BSI Mobile memenuhi kebutuhan konsumen, termasuk pembayaran haji, zakat, dan wakaf. Fitur seperti tarik tunai tanpa kartu dan pembukaan rekening online mempermudah akses layanan secara fleksibel.

    Karakteristik praktis BSI
    Mobile memungkinkan transaksi tanpa perlu mengunjungi kantor cabang, dan sistem keamanan canggih dan perlindungan data yang ketat menjaga kepercayaan dan kenyamanan pelanggan saat menggunakan layanan digital. Faktor utama peningkatan kepuasan pelanggan adalah kemudahan akses. Fokus BSI pada pengalaman pengguna daripada jumlah, dengan pendapatan berdasarkan biaya mencapai Rp 178,2 miliar.

    Perlindungan
    data dan transaksi tetap menjadi prioritas utama. Meskipun demikian, masih ada beberapa masalah yang membuat Anda tidak puas. Akibatnya, evaluasi kemudahan, keamanan, dan kenyamanan BSI Mobile sangat penting untuk meningkatkan layanan yang diberikan (Indonesia, 2024). Menurut penelitian (Siswoyo & Irianto, 2023) dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM), persepsi kemudahan memengaruhi persepsi orang tentang apa yang mereka lakukan. Persepsi manfaat, bagaimanapun, tidak memiliki dampak yang signifikan. Sikap penggunaan memengaruhi minat, dan minat memengaruhi penggunaan mobile banking.

    Diberbagai keluhan terdapat komentar di Play Store, dimana pengguna menyampaikan berbagai keluhan terkait aplikasi. Ketidakstabilan aplikasi, kesalahan sistem, verifikasi wajah yang tidak mudah, transaksi gagal, dan ketidakstabilan aplikasi adalah beberapa keluhan pengguna yang ditampilkan di Play Store terkait BSI Mobile. Peneliti menghadapi masalah serupa. Masalah- masalah ini menunjukkan bahwa layanan harus ditingkatkan untuk membuat BSI Mobile lebih mudah diakses, stabil, dan mudah digunakan. Perbaikan signifikan diperlukan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.

    Dengan menggunakan pendekatan
    Technology Acceptance Model (TAM), penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana layanan BSI Mobile, seperti Kemudahan, Keamanan, dan Kenyamanan, memengaruhi Kepuasan Nasabah. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi tentang bagaimana pengalaman digital nasabah memengaruhi kepuasan mereka, dan juga menjadi masukan bagi BSI dalam meningkatkan kualitas layanan digital perbankan syariah.

    Kerangka Teori

    Penelitian ini didasarkan pada kerangka kerja Technology Acceptance Model (TAM) yang diperkenalkan oleh Davis (1989) sebagai pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang dikemukakan oleh Ajzen dan Fishbein. TAM merupakan model yang banyak digunakan untuk menjelaskan perilaku adopsi teknologi, dengan menekankan bahwa keputusan pengguna dipengaruhi oleh keyakinan, sikap, niat, dan perilaku aktual.

    Model ini menyoroti dua faktor utama yang memengaruhi niat seseorang dalam menggunakan teknologi, yaitu persepsi terhadap kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi terhadap kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Kedua konstruk ini telah terbukti relevan dalam berbagai penelitian, termasuk dalam konteks layanan perbankan digital (Valda et al., 2024). Oleh karena itu, TAM menjadi landasan teoritis yang kuat dalam memahami faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan teknologi.


    Kemudahan

    Kemudahan penggunaan merujuk pada sejauh mana seseorang merasa bahwa teknologi dapat digunakan tanpa usaha yang berlebihan. Hal ini mencakup kemudahan dalam mempelajari, memahami, dan mengoperasikan sistem. Semakin mudah suatu teknologi digunakan, semakin besar kemungkinan pengguna akan menerimanya. Sebaliknya, jika teknologi dianggap rumit dan tidak dapat diandalkan, pengguna cenderung enggan menggunakannya (Erina, 2021).

    Keamanan

    Keamanan menjadi aspek krusial dalam layanan digital, terutama dalam transaksi keuangan. Keamanan diartikan sebagai kemampuan sistem untuk menjaga kerahasiaan dan integritas data pengguna. Kekhawatiran terhadap risiko penyalahgunaan data sering kali menjadi hambatan dalam penggunaan mobile banking. Oleh karena itu, peningkatan sistem keamanan menjadi prioritas untuk membangun kepercayaan pengguna (Anita Pramadani Lubis et al., 2023).

    Kenyamanan

    Kenyamanan mencerminkan kemudahan akses serta fleksibilitas dalam melakukan transaksi kapan pun dan di mana pun. Aplikasi mobile banking yang dirancang secara optimal mampu memberikan pengalaman pengguna yang positif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan loyalitas pengguna (Erina, 2021).

    Kepuasan Nasabah

    Kepuasan nasabah diartikan sebagai perbandingan antara harapan pengguna dan pengalaman aktual mereka terhadap layanan yang diberikan. Ketika layanan memenuhi atau melebihi harapan, nasabah akan merasa puas dan cenderung tetap menggunakan layanan tersebut. Oleh karena itu, kualitas layanan, kemudahan, keamanan, dan kenyamanan menjadi faktor penting dalam membentuk kepuasan (Erina, 2021).

    Berdasarkan teori TAM dan temuan dari penelitian sebelumnya, dapat disusun kerangka pemikiran bahwa persepsi terhadap kemudahan, keamanan, dan kenyamanan akan memengaruhi tingkat kepuasan nasabah. Kepuasan ini menjadi indikator penting dalam menilai keberhasilan adopsi teknologi perbankan digital. Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

    H1: Kemudahan penggunaan berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah.

    H2: Keamanan berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah.

    H3: Kenyamanan berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah.




    Write a Facebook Comment

    Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

    View all comments

    Write a comment