- Studi Kasus Zakat Profesi atau Zakat Penghasilan (Bagian IV-Habis)
- Strategi Pengeloaan Zakat Dalam Pemberdayaan Umat (Bagian IV-Habis)
- Strategi Pengeloaan Zakat Dalam Pemberdayaan Umat (Bagian III)
- Studi Kasus Zakat Profesi atau Zakat Penghasilan (Bagian III)
- Strategi Pengeloaan Zakat Dalam Pemberdayaan Umat (Bagian II)
- Digital Experience dalam Perbankan Syariah (Bagian III-Habis)
- Studi Kasus Zakat Profesi atau Zakat Penghasilan (Bagian II)
- Pemerintah Libatkan Pengusaha dan Filantroper Percepat Penyaluran Bansos
- Strategi Pengeloaan Zakat Dalam Pemberdayaan Umat (Bagian I)
- Digital Experience dalam Perbankan Syariah (Bagian II)
Luksemburg Akui Negara Palestina, Tangisi Derita Gaza

Keterangan Gambar : Dok: Asistensi AI
Pemerintah Luksemburg menyatakan siap mengakui Negara Palestina pada Sidang Majelis Umum PBB bulan ini. Langkah ini diambil seiring semakin parahnya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza yang terus memicu kecaman global terhadap Israel.
Perdana Menteri Luksemburg Luc Frieden menegaskan, keputusan negaranya bukan sekadar simbolik, melainkan bagian dari upaya memperkuat solusi dua negara yang kian terpinggirkan akibat eskalasi konflik.
“Sebuah gerakan kini muncul di Eropa dan seluruh dunia untuk menunjukkan bahwa solusi dua negara masih relevan. Itulah sebabnya pemerintah Luksemburg ingin bergabung dengan mereka yang mengakui Negara Palestina pada konferensi pekan depan,” ujarnya, dikutip dari AFP, Rabu (17/9/2025).
Baca Lainnya :
- SDIT Al-Urwatul Wutsqo Donasi untuk Palestina0
- Pelayaran Kemanusiaan ke Gaza, Delegasi RI Dukung Tunisia 0
- Mengapa Palestina Masih Sulit Merdeka?0
- Lazismu Berbagi Voucher Belanja untuk Pengahafal Al-Quran di Gaza0
- Dukung Evakuasi Sementara untuk Sebagian Warga Palestina, BAZNAS RI Siap Fasilitasi Perawatan di Ind0
Frieden juga menyoroti penderitaan rakyat Gaza yang semakin memburuk dalam beberapa bulan terakhir. Menurutnya, realitas di lapangan membuktikan bahwa tanpa pengakuan politik terhadap Palestina, penderitaan kemanusiaan hanya akan semakin dalam.
